KONDUKTOR DENDAM
Oleh: Momoy
Oleh: Momoy
Kita sudah jelas terperosok pada lubang-lubang kebencian dan kehinaan
Terkubur dalam dendam yang akan membangkitkan perilaku-perilaku ketidakwajaran
Menuntut balas atas sebuah tindakan suatu kaum yang dengan keji memperhinakan
Jelas sudah rantai-rantai emosional semakin memanas
Hingga menjadi konduktor yang suatu saat akan meminta keterlibatan anak-cucu kita kelak demi sebuah pembalasan
Terkubur dalam dendam yang akan membangkitkan perilaku-perilaku ketidakwajaran
Menuntut balas atas sebuah tindakan suatu kaum yang dengan keji memperhinakan
Jelas sudah rantai-rantai emosional semakin memanas
Hingga menjadi konduktor yang suatu saat akan meminta keterlibatan anak-cucu kita kelak demi sebuah pembalasan
Yang kita ciptakan hanya api untuk membakar nurani diri sendiri
Yang kemudian akan berimbas pada doa-doa yang dipinta kepada Tuhan untuk mencelakai suatu pihak
Menjadikan kita bertindak dan berpikir bahwa Tuhan tidak secuil pun memberikan rahmat kepada yang dibenci
Menjadikan kita bertindak dan berpikir bahwa Tuhan tidak secuil pun memberikan rahmat kepada yang dibenci
Seolah-olah memohon hingga menjadikan Tuhan itu sendiri adalah dukun yang siap memberi kepuasan pada pelaku kebencian dendam hina dina
Ya Allah, ya Tuhan kami
Semoga kami tidak termasuk para pembenci itu
Semoga kami tidak termasuk para pembenci itu
Rembiga, 28 September 2019
Puisi jiwa yg membaca fenomena terbelahnya bangsa karena politik identitas memaksa setiap org berada pd dua kutub dendam utk slg habisi. Cebong dan Kampret, Bacin dan Kadrun. Penulis membaca keadaan ini ckp galau tp memilih tdk berada pd salah satu fihak dan tak mau mewariskan dendam pd anak cucu negeri nantinya..
BalasHapus