Investasi Bodong Merajalela. Member Diperas Hingga Melarat!

 



Investasi di tahun 2021, zaman yang teknologinya sudah serba mutakhir ini sudah bukan hal yang asing lagi. Investasi sendiri tak hanya dilakukan orang-orang yang sejatinya sudah memang bergelut di bidang tersebut dari awal dan menjadikannya sebagai profesi atau gerbang pemasukan sehari-hari, tetapi investasi juga banyak dilakukan oleh para pemula yang bahkan tidak mengetahui tata cara yang benar atau fundamental dari sebuah investasi. Banyak orang berbondong-bondong berinvestasi tanpa memikirkan risiko besar di baliknya. Tergiur dengan modal kecil agar mendapatkan hasil yang besar adalah salah satu faktor masyarakat sering kali terjebak dalam investasi bodong. Ada banyak sekali pilihan aplikasi dan website untuk berinvestasi secara mandiri. Pengguna dengan bebas memilih aset, baik perusahaan ataupun aset mata uang kripto sebagai media penanaman modal.

Akan tetapi, meskipun sudah sangat banyak aplikasi legal yang menawarkan cara berinvestasi dengan mudah dan sehat, banyak investor pemula menempuh jalan instan. Seperti salah satu kerabat dekat saya yang terjebak oleh modus titip dana di aplikasi Telegram. Awalnya, saya yang mengenalkan kerabat saya pada salah satu grup Telegram yang bernama Indo Profit. Saya sendiri dimasukkan oleh orang yang tak dikenal ke dalam grup tersebut.

Admin grup Telegram sering kali terlihat memosting promo titip dana mulai dari nominal yang kecil, yaitu 200 ribu rupiah hingga 1 juta rupiah. Sedikit penasaran dengan kebenaran grup tersebut, saya pun mencoba menyelidiki dengan beberapa cara, salah satunya bertanya pada salah satu anggota grup yang memosting hasil titip dana yang lumayan besar, yaitu 20 juta rupiah. Anggota yang saya tanyakan tersebut menjawab dengan detail terkait kronologi, lengkap beserta syarat dan ketentuan agar bisa metitip dana pada admin grup.

Namun, saya masih tidak percaya karena grup Telegram yang dinamai Indo Profit tersebut bahkan tak pernah mengizinkan para anggotanya mengirim pesan. Mengirim pesan selalu dibisukan. Pernah sekali saya melihat grup itu dibuka oleh admin, kemudian beberapa orang mengirim ulasan terkait program titip dana beserta uang yang dihasilkan olehnya. Saya makin merasa aneh, karena tak pernah ada yang terlihat komplain. Rata-rata anggota grup mengirim ulasan yang memuaskan, membuat hati gembira, juga sekaligus membuat anggota lain menggebu-gebu agar segera menitipkan dananya untuk di-trading di salah satu website perdagangan mata uang.

Admin grup mengaku bahwa satu anggota hanya bisa menitip dana sekali dalam satu tahun, yang otomatis membuat anggota lain makin percaya dengan modus penipuannya. Keesokan harinya, saya bercerita ke kerabat dekat saya tersebut, dan beliau langsung tertarik untuk menitipkan dananya. Padahal saya tidak terlalu menyarankan, karena saya pun tidak yakin grup itu terbukti membayar. Kerabat saya kemudian melihat postingan-postingan admin di grup Telegram tersebut yang berisi beberapa video dan foto, mulai dari hasil trading juga prosesnya yang saya yakini sangat valid dengan tanggal saat itu juga.

Sampai di tahap itu, saya masih tetap tidak menyarankan kerabat saya untuk ikut titip dana, tetapi untuk mencoba membuktikannya, kerabat saya pun mengirim pesan di Telegram kepada admin grup tersebut. Beliau diharuskan mentransfer sejumlah uang sebesar 200 ribu rupiah. Saya bahkan menemani kerabat saya ke mesin Setor Tunai, lalu melihat proses transfernya juga. Namun setelah mengirim bukti transfer ke admin grup Indo Profit, admin mengatakan bahwa kerabat saya harus membayar biaya di awal karena termasuk dalam anggota grup. Saya merasa aneh karena sebelumnya tidak melihat syarat dan ketentuan seperti yang disebutkan admin. Admin menjawab keraguan kerabat saya dengan meminta kami untuk melihat deskripsi grup Telegram-nya. Dan benar, syarat tersebut sudah tertera di sana. Dalam tahap ini, saya merasa curiga sekaligus aneh. Namun bila kerabat saya tidak mentransfer biayanya di awal sejumlah 350 ribu setelah titip dana sejumlah 200 ribu, admin akan menganggap uang 200 ribu untuk titip dana tersebut hangus.

Kerabat saya terpaksa mentransfer sejumlah uang yang diminta, lalu beliau diminta menunggu sampai proses trading selesai. Akan tetapi, sore harinya, kerabat saya menunjukkan hasil chat dengan admin grup Indo Profit. Saya sangat terkejut dengan isi percakapan mereka, terutama dengan kata-kata admin yang meminta kerabat saya untuk mengeluarkan sejumlah uang yang nominalnya cukup besar. Ngomong-ngomong, titip dana senilai 200 ribu tersebut dijanjikan akan mendapatkan 2 juta rupiah.

Kerabat saya lagi-lagi diminta mentransfer uang sebanyak 1,5 juta rupiah dengan alasan bahwa trading yang dilakukan over profit, yang artinya bahwa untung terlalu tinggi dari dana yang dititip. Maka setelah itu, saya mulai yakin bahwa grup Indo Profit adalah sekumpulan penipu yang siap memeras uang para anggota. Bahkan saya pun memeriksa grup itu lagi dengan akun Telegram saya, dan saya tidak menemukan syarat dan ketentuan yang mengatakan bahwa biaya jasa trading harus disetorkan di awal. Itu ternyata hanya modus awal dari penipuan admin grup yang mengaku bernama TAUFIK WIJAYANTO sebagai pemilik perusahaan Indo Profit dan grup Telegram penipuannya.

Setelah itu, saya meminta kerabat saya agar tidak perlu menuruti keinginan penipu tersebut, meskipun ancamannya adalah modal yang dititipkan sejumlah 200 ribu beserta biaya jasa senilai 350 ribu dinyatakan hangus. Peraturan macam iblis yang merugikan, dan jelas-jelas itu adalah PENIPUAN!

Untuk para pembaca, bijaklah dalam memilih tempat untuk berinvestasi. Jika ingin membuka perdagangan di web-web dan aplikasi-aplikasi perdagangan, lakukanlah sendiri. Jangan malas untuk belajar. Jangan tergiur dengan untung besar yang mengharuskan Anda mengeluarkan modal kecil. Berdaganglah sesuai kantong. Dan ingatlah bahwa berdagang atau trading memiliki risiko yang sangat besar. Berikut adalah hasil cuplikan layar mengenai grup Telegram Indo Profit.









Marion D'rossi

Marion D’rossi, lahir pada 1 Januari 1995, adalah seorang penulis yang sejak kecil memiliki kecintaan mendalam terhadap dunia sastra. Ia telah menelurkan karya-karya dalam berbagai genre, mulai dari drama hingga petualangan, tetapi genre favoritnya adalah Thriller dan Fantasi, yang memungkinkan imajinasinya berkembang tanpa batas. Marion percaya bahwa setiap cerita memiliki kekuatan untuk menginspirasi, menghibur, dan membawa pembaca ke dunia yang penuh kejutan. Selain menulis, Marion juga berperan sebagai Manajer IT di MS Stories, sebuah platform modern yang menghubungkan penulis dan pembaca melalui novel digital. Di tengah kesibukannya, ia tetap menyempatkan waktu untuk mengasah keterampilan menulis, berinteraksi dengan komunitas sastra, dan membangun dunia imajinatif yang memikat. Bagi Marion, menulis bukan hanya profesi, tetapi juga cara untuk meninggalkan jejak dalam perjalanan hidup.

Posting Komentar

Bijaklah dalam berkomentar. Gunakan kata-kata yang sopan karena kita adalah bangsa yang beradab.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak