REVIEW NOVEL 100 KOIN EMAS OLEH ISRINA SUMIA
Judul: 100 Koin Emas
Penulis: Isrina Sumia
Penerbit: MS Publishing
Halaman: 278 A5
Sinopsis/Blurb: Kisah tentang seorang pengusaha muda yang harus melakukan perjalanan ke 100 tempat demi mendapatkan hak waris.
Penulis: Isrina Sumia
Penerbit: MS Publishing
Halaman: 278 A5
Sinopsis/Blurb: Kisah tentang seorang pengusaha muda yang harus melakukan perjalanan ke 100 tempat demi mendapatkan hak waris.
Selama perjalanan lelaki keturunan Tionghoa itu justru menemukan harta yang nilainya mungkin setara dengan warisan yang ingin ia dapatkan. Harta yang tak bisa diukur maupun ditimbang, harta yang cukup membuat hati dan napas kian tersengal. Lelaki bernama Riu ini kini dihadapkan antara dua pilihan harta dunia atau harta masa depan.
Ulasan:
Well, Sahabat, mari kita mulai dari awal.
Seperti yang sudah dijelaskan di sinopsis singkat novel ini, bercerita tentang kisah perjalanan pengusaha muda demi mendapatkan hak waris. Perjalanan yang semestinya menyenangkan tersebut lambat lain menjadi kisah perjalanan mencari jati diri. Seperti yang kita tahu bahwa penulis--Isrina Sumia--selalu menghadirkan novel-novel dengan konsep yang tidak biasa. Selalu membubuhkan genre religi di dalam setiap novelnya. Bagi saya, kisah tokoh utama dalam cerita 100 Koin Emas banyak sekali memberikan inspirasi, terutama bagi orang-orang yang belum menyentuh agama Islam.
Dari yang saya tangkap ketika membaca cerita ini, Isrina Sumia mencoba menyampaikan beberapa hal dalam cerita ini. Simak sebagai berikut:
1. Harta bukanlah segalanya.
Bahwa memang benar harta itu bukanlah segalanya. Misi awal si tokoh utama yang melakukan perjalanan demi mendapatkan hak waris, akhirnya runtuh karena jatuh cinta dengan Tour Guide-nya sendiri, Oja. Keangkuhan tokoh utama dan keragu-raguannya dalam beragama seolah runtuh karena Oja kerap kali melumpuhkan argumennya.
2. Ikhlas dalam melakukan segala hal. Hanya demi Allah.
Ya, tentu saja. Penulis menyisipkan pesan ini di bagian klimaks cerita, yang ternyata menjadi teknik twist dalam penulisan. Saya rasa penulis sukses besar menggunakan teknik tersebut, seolah pembaca digiring ke arah opini yang salah. Ketika Oja akan dinikahkan dengan pria pilihan ayahnya, tetapi di bagian ini tokoh utama mencoba untuk tetap bijak. Karena Oja telah mengenalkannya dengan agama Islam, tokoh utama menjadi orang yang sangat mencintai Tuhannya. Dia mengerjakan apa pun hanya demi beribadah kepada Allah.
Saya tidak mau terlalu banyak membocorkan plot dan alur dalam cerita, karena tidak akan seru nanti bagi kalian yang belum membaca kisah ini. Saya--sebagai editor 100 Koin Emas--sangat merekomendasikan bacaan ini bagi kalian. Banyak sekali pelajaran yang bisa kita petik dari cerita ini. Bukan cuma cerita cinta saja, tetapi hal-hal penting dalam agama yang juga semestinya masih berada pada pengertian 'cinta' itu sendiri akan kita dapatkan.
Selain dari kelebihan-kelebihan di atas, masih banyak lagi sebenarnya. Tapi, maaf, tidak bisa saya sebutkan semuanya karena akan membocorkan plot dan alur ceritanya.
Jika kamu mencari bacaan yang bernuansa romansa tapi islami, novel ini sangat cocok bagi kamu. Kamu akan dibuat bercucur air mata karena membaca kisah Riu--sang tokoh utama dalam cerita ini.
Sekian ulasan dari saya, semoga bermanfaat dan membuat Anda tertarik untuk membaca novel 100 Koin Emas oleh Isrina Sumia.
TTD
Momoy