GURAT CINTA
Gelap menyapa, sinar surya meredup tertutup kabut berpeluh hujan, menitik mewujud rintik.
Ribuan tetes menghunjam tanah, basah, mencipta resah bertambah gelisah.
Bau tanah basah menelusup di lubang pernapasan hingga angan tersusun runtut bersamaan dengan rasa kehilangan yang terikhlaskan.
Pada air, rintik hujan, juga pada kenang yang menggenang.
Melupa hadir yang berjuluk anugerah, aku berterima kasih atas segala sabar yang tercurah, tak menyerah.
Melupa hadir yang berjuluk anugerah, aku berterima kasih atas segala sabar yang tercurah, tak menyerah.
Selamanya bercengkerama bersama nelangsa, pun suka yang teriring teduhnya gurat cinta.
Rembiga, 12 September 2019
Momoy
VIDEO MUKALISASI