Cara Penulisan yang Benar untuk Kata "di" dan "ke" dalam Kalimat


Preposisi atau kata depan "di" dan "ke" adalah bagian penting dari bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam berbagai kalimat. Namun, seringkali terjadi kesalahan dalam penulisan kedua kata ini, terutama dalam konteks media online seperti Wattpad. Oleh karena itu, mari kita pelajari cara penulisan yang benar untuk kata "di" dan "ke" agar tulisan kita menjadi lebih tepat dan akurat.

Penulisan "di," "ke," dan "dari" Terpisah

Ketika menggunakan preposisi "di," "ke," dan "dari" dalam kalimat, pastikan untuk menulisnya terpisah dari kata-kata yang mengikutinya.

Contohnya: "di rumah," "ke kantor," dan "dari Surabaya." Hindari menggunakan bentuk seperti "dimana," "disana," "disini," "ditempat," "dibawah," "diatas," "ditengah," "kemana," "kesana," "kesini," "keatas," "kebawah," karena seharusnya ditulis sebagai "di mana," "di sana," "di sini," "di tempat," "di bawah," "di atas," "di tengah," "ke mana," "ke sana," "ke sini," "ke atas," "ke bawah."

Perkecualian untuk hal ini adalah:

  • kepada
  • keluar (sebagai lawan kata "masuk", untuk lawan kata "ke dalam", penulisan harus dipisah, "ke luar")
  • kemari
  • daripada

Menghindari Penggunaan "di mana," "yang mana," dan Sejenisnya

Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, preposisi "di mana," "yang mana," dan variasi lainnya harus dihindari dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia tidak menggunakan bentuk "di mana" untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat. Sebagai gantinya, gunakan kata "yang" sebagai kata penghubung. Berikut adalah contoh penggantian yang tepat:

  • "di mana" → tempat

Contoh: "Kami ke restoran di mana teman merayakan pesta ulang tahunnya." (seharusnya) "Kami ke restoran tempat teman merayakan pesta ulang tahunnya."

  • "di mana" → dengan

Contoh: "Acara berikutnya adalah 'Kuis Remaja' di mana Kris Aria sebagai presenternya." (seharusnya) "Acara berikutnya adalah 'Kuis Remaja' dengan Kris Aria sebagai presenternya."

  • "di mana" → yang (subklausa)

Contoh: "Perusahaan itu mengadakan pelatihan di mana karyawan dibina untuk menjadi tenaga terampil." (seharusnya) "Perusahaan itu mengadakan pelatihan; dalam pelatihan itu karyawan dibina untuk menjadi tenaga terampil."

  • "yang mana" → yang

Contoh: "Penanggung jawab surat kabar itu akan dituntut untuk berita yang mana dianggap melecehkan artis itu." (seharusnya) "Penanggung jawab surat kabar itu akan dituntut untuk berita yang dianggap melecehkan artis itu."

  • "yang mana" → sehingga/dan

Contoh: "Kekisruhan ini mungkin disebabkan pengaruh oleh Ejaan Soewandi (1947) yang mengharuskan penulisan diserangkai dengan kata yang mengikutinya, baik sebagai kata depan maupun sebagai awalan." (seharusnya) "Kekisruhan ini mungkin disebabkan pengaruh oleh Ejaan Soewandi (1947) sehingga mengharuskan penulisan diserangkai dengan kata yang mengikutinya, baik sebagai kata depan maupun sebagai awalan."

Penggunaan yang Tepat untuk Kalimat Tanya dan Kata Penghubung

Penggunaan "di mana" (selalu ditulis terpisah) yang tepat adalah sebagai kata tanya dalam kalimat tanya, sebagai kata penghubung yang menyatakan tempat, dan dalam bentuk "di mana-mana." Contoh:

  • "Di mana ia menginap?"
  • "Kami akan berunding tentang di mana ia akan menginap."
  • "Di mana ia menginap, di situ keluarganya menginap."
  • "Ia dapat menginap di mana-mana."

Ketahui Kaidah Tata Bahasa Indonesia

Menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia dengan baik adalah kunci untuk menulis kalimat yang jelas dan tepat. Pastikan untuk menghindari penggunaan yang salah dalam penulisan "di," "ke," dan "dari," serta mengikuti aturan penggantian yang tepat untuk "di mana," "yang mana," dan sejenisnya. Dengan memahami dan mengikuti kaidah tata bahasa yang benar, tulisan kalian akan menjadi lebih terpercaya dan mudah dipahami oleh pembaca.

Sumber: Wikipedia

Selamat belajar dan selalu berbagi pengetahuan! Terus tingkatkan kemampuan menulis kalian agar tulisan-tulisan kalian semakin menginspirasi dan bermanfaat bagi banyak orang!

Marion D'rossi

Marion D’rossi, lahir pada 1 Januari 1995, adalah seorang penulis yang sejak kecil memiliki kecintaan mendalam terhadap dunia sastra. Ia telah menelurkan karya-karya dalam berbagai genre, mulai dari drama hingga petualangan, tetapi genre favoritnya adalah Thriller dan Fantasi, yang memungkinkan imajinasinya berkembang tanpa batas. Marion percaya bahwa setiap cerita memiliki kekuatan untuk menginspirasi, menghibur, dan membawa pembaca ke dunia yang penuh kejutan. Selain menulis, Marion juga berperan sebagai Manajer IT di MS Stories, sebuah platform modern yang menghubungkan penulis dan pembaca melalui novel digital. Di tengah kesibukannya, ia tetap menyempatkan waktu untuk mengasah keterampilan menulis, berinteraksi dengan komunitas sastra, dan membangun dunia imajinatif yang memikat. Bagi Marion, menulis bukan hanya profesi, tetapi juga cara untuk meninggalkan jejak dalam perjalanan hidup.

Posting Komentar

Bijaklah dalam berkomentar. Gunakan kata-kata yang sopan karena kita adalah bangsa yang beradab.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak