Image by Norbert Schmitz from Pixabay
SEKELEBAT FATAMORGANA
(Sebuah puisi oleh Momoy)
Mencari
Dalam kesunyian raga, kita melabuhkan asa
Menggenggam jemari, meninggalkan rasa
Menggores luka, mematri pilu pada penjara kata
Terdiam
Kita terjerembab, pasif menahan tetes demi tetes air mata
Terjengkang, sendu lembayung kita pandang
Menggema, rindu pada sepi tak bersisi
Merana
Meleleh tersapu fatamorgana
Meratapi tiap-tiap hela
Menyapu tetes demi tetes peluh yang tersisa
Tersungkur
Sepasang tangan terulur
Menutup prahara, menolak angan melebur
Tertolak hampir sekelebat nur
Memikul
Membentangkan tangan, melepas pasrah menerima pukul
Menelan prahara membangkitkan siapa, tak terkabul
Pada rasa
Pada hati
Pada jiwa
Kita lepas apa, kenapa, bagaimana padaNya yang tak berakar, pun tanpa dahan
Berikut adalah video musikalisasinya: