Review Novel Romance Bintang Tak Lagi Menanti Senja Karya Imron Rosyadi


Romance merupakan salah satu genre novel yang memang sangat digemari oleh berbagai kalangan. Tidak hanya para remaja, tetapi dewasa muda hingga para ibu suka membaca genre novel yang satu ini.


Nah, kali ini, admin akan mencoba untuk mengulas salah satu novel bergenre romance yang cukup menarik, terutama dari judul.

Bintang Tak Lagi Menanti Senja

BINTANG TAK LAGI MENANTI SENJA KARYA MOMOY

Nah, itulah dia di atas judul novelnya. Panjang, kan? Ya, panjang! Kira-kira seperti kereta api atau ular Anaconda.

Baiklah, kita langsung saja masuk ke ulasan.

Sekilas, Buku Bintang Tak Lagi Menanti Senja terdengar seperti sebuah judul puisi, sajak, atau prosa. Namun, sayangnya tidak satu pun dari yang admin sebutkan benar. Buku berjudul panjang ini ternyata merupakan sebuah novel bergenre romance.

Wah, gimana, dong? Kecewa? Tidak!

Setelah membaca bab demi bab, ternyata novel Bintang Tak Lagi Menanti Senja ini cukup menarik. Gaya bahasa yang khas seperti penyampaian syair-syair sendu yang akan membuatmu ikut terbawa dalam setiap adegan di dalamnya.

Konflik cukup berat. Wajar saja karena para tokoh sudah masuk ke dunia kerja.

Premisnya kira-kira begini: Lelaki bernama Bintang yang sangat tidak bisa melupakan mantan kekasihnya, harus dihadapkan pada beberapa pilihan ketika dua perempuan hadir di dalam hidupnya.

Intinya, si Bintang ini harus memutuskan, apakah mau move on atau tidak. Sedangkan mantan kekasih yang selama ini ia tunggu dan harapkan sudah ada yang memiliki, bahkan akan segera menikah.

Maka, Bintang harus mencari bulan sendirian agar bisa bersinar lagi. Ini hanya analogi biasa. Bintang sebenarnya harus mencari mentari yang memberikannya cahaya, tetapi juga harus ada bulan yang menemaninya menyinari jagat dunia.

Nah, seperti itulah kira-kira analogi yang ingin disampaikan oleh penulis bernama lengkap Imron Rosyadi ini kepada pembaca. Imron Rosyadi juga kerap dipanggil dengan nama pena Momoy. Penulis tampaknya memiliki karya yang cukup banyak, bisa dilihat dari beberapa ebook dan buku yang menyebutkan nama Momoy dan Imron Rosyadi sebagai penulisnya.

Ini dia profil lengkap Imron Rosyadi atau Momoy:

Imron Rosyadi atau Momoy
Imron Rosyadi yang bernama pena Momoy adalah seorang penulis sekaligus pemimpin redaksi di sebuah penerbit. Lahir di Mataram pada awal Januari 1995 atau bertepatan dengan perayaan tahun baru. Mulai menulis di usia 15 tahun. Sampai saat ini, penulis sudah melahirkan 3 buku cetak; Paradoks Waktu, Idealism of Love, Bintang Tak Lagi Menanti Senja, serta puluhan ebook. Menulis karya dalam berbagai genre, termasuk fantasi dan horor, dan terutama romansa.

Nah, seperti itulah kira-kira ulasan mengenai isi dari buku Bintang Tak Lagi Menanti Senja karya Imron Rosyadi atau Momoy.

Sebenarnya, buku itu tidak bisa dibilang sempurna karena bagi saya pribadi masih ada beberapa hal yang harus diperbaiki, seperti penulisan dan lain-lain.

Tapi, saya mengapresiasi penulis dengan karyanya itu sudah mampu membuat saya bersedih hati kepada si tokoh. Apa yang ingin si penulis sampaikan sudah bisa masuk ke hati saya.

Untuk mendapatkan bukunya pun sangat gampang. Kamu hanya perlu menuliskan "Bintang Tak Lagi Menanti Senja Imron Rosyadi" di kotak pencarian Google, maka kamu akan disugukan beberapa website untuk bisa mendapatkan buku fisik maupun ebook-nya.

Sekian,

Marion D'rossi

Marion D’rossi, lahir pada 1 Januari 1995, adalah seorang penulis yang sejak kecil memiliki kecintaan mendalam terhadap dunia sastra. Ia telah menelurkan karya-karya dalam berbagai genre, mulai dari drama hingga petualangan, tetapi genre favoritnya adalah Thriller dan Fantasi, yang memungkinkan imajinasinya berkembang tanpa batas. Marion percaya bahwa setiap cerita memiliki kekuatan untuk menginspirasi, menghibur, dan membawa pembaca ke dunia yang penuh kejutan. Selain menulis, Marion juga berperan sebagai Manajer IT di MS Stories, sebuah platform modern yang menghubungkan penulis dan pembaca melalui novel digital. Di tengah kesibukannya, ia tetap menyempatkan waktu untuk mengasah keterampilan menulis, berinteraksi dengan komunitas sastra, dan membangun dunia imajinatif yang memikat. Bagi Marion, menulis bukan hanya profesi, tetapi juga cara untuk meninggalkan jejak dalam perjalanan hidup.

Posting Komentar

Bijaklah dalam berkomentar. Gunakan kata-kata yang sopan karena kita adalah bangsa yang beradab.

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak